Gunung merupakan suatu tempat yang indah. Ada banyak gunung yang ada di indonesia yang tidak kalah indah dengan gunung di luar negeri . justru beberapa gunung ini memiliki ciri khas tersendiri mulai dari keanekaragaman hayati dan hewani yang hanya terdapat di daerah tertentu.
para pendaki juga mempunyai beberapa gunung yang dijadikan sebagai favorit. hal itu karena mungkin gunung tersebut memiliki jalur yang mudah dan memiliki panorama pemandangan yang indah dan sulit untuk dilupakan.
berikut 7 gunung yang menjadi favorit para pendaki di indonesia
Gunung Lawu sangat populer untuk kegiatan pendakian. Setiap malam 1 Sura
banyak orang berziarah dengan mendaki hingga ke puncak. Karena
populernya, di puncak gunung bahkan dapat dijumpai pedagang makanan.
Pendakian standar dapat dimulai dari dua tempat (basecamp): Cemorokandang di Tawangmangu, Jawa Tengah, serta Cemorosewu, di Sarangan, Jawa Timur. Gerbang masuk keduanya terpisah hanya 200 m.
Pendakian dari Cemorosewu melalui dua sumber mata air: Sendang
(kolam) Panguripan terletak antara Cemorosewu dan Pos 1 dan Sendang
Drajat di antara Pos 4 dan Pos 5.
Pendakian melalui Cemorokandang akan melewati 5 selter dengan jalur yang relatif telah tertata dengan baik.
Pendakian melalui cemorosewu akan melewati 5 pos. Jalur melalui
Cemorosewu lebih nge-track. Akan tetapi jika kita lewat jalur ini kita
akan sampai puncak lebih cepat daripada lewat jalur Cemorokandang.
Pendakian melalui Cemorosewu jalannya cukup tertata dengan baik.
Jalannya terbuat dari batu-batuan yang sudah ditata.
Jalur dari pos 3 menuju pos 4 berupa tangga yang terbuat dari batu
alam. Pos ke4 baru direnovasi,jadi untuk saat ini di pos4 tidak ada
bangunan untuk berteduh. Biasanya kita tidak sadar telah sampai di pos
4.
Di dekat pos 4 ini kita bisa melihat telaga Sarangan dari kejahuan.
Jalur dari pos 4 ke pos 5 sangat nyaman, tidak nge-track seperti jalur
yang menuju pos 4. Di pos2 terdapat watu gedhe yang kami namai watu
iris(karena seperti di iris).
Di dekat pintu masuk Cemorosewu terdapat suatu bangunan seperti
masjid yang ternyata adalah makam.Untuk mendaki melalui Cemorosewu(bagi
pemula) janganlah mendaki di siang hari karena medannya berat untuk
pemula.
Di atas puncak Hargo Dumilah terdapat satu tugu.
2) GUNUNG RINJANI di Nusa Tenggara Barat
Gunung berketinggian 3.726 mdpl di Pulau Lombok, NTB ini masih menjadi
gunung berapi favorit pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya.
Dari puncaknya, saat cuaca cerah di pagi hari pendaki disuguhi
‘sarapan’ panorama Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen - Merapi di
Banyuwangi dan Gunung Tambora di Sumbawa. Obyek menarik berpanorama
indah juga sudah didapat sebelum puncak, antara lain Segara Anakan,
sebuah danau kawah di ketinggian 2.000 mdpl.
Ada dua jalur yang biasa digunakan poendaki yakni dari Desa Senaru ( 500 mdpl ) dan Desa Sembalun Lawang ( 1.200 mdpl ). Namun jalur mendaki yang paling disukai pendaki dari Sembalun karena bisa hemat 700m ketinggian lalu turun ke Senaru. Jalur Sembalun agak panjang dan datar namun cuaca lebih panas karena melewati savana. Sedangkan Senaru lebih terjal namun sucanya lebih lembut karena berhutan rimbun.
Pendakian ke puncak terbilang lumayan, meniti di bibir kawah dan medannya berpasir yang mudah terperosok. Kendati harus menempuh perjalanan sekitar 3 hari 2 malam, ke puncaknya dengan medan yang cukup menantang namun gunung ini tetap disukai banyak pendaki karena beratnya medan terbayar dengan panorama yang cantik. Kalau ingin mengunjungi 2 obyek lagi yakni Gua Susu dan Gunung Baru Jari ( anak Gunung Rinjani dengan kawah baru di tengah danau ), perlu tambah 2 hari.
Ada dua jalur yang biasa digunakan poendaki yakni dari Desa Senaru ( 500 mdpl ) dan Desa Sembalun Lawang ( 1.200 mdpl ). Namun jalur mendaki yang paling disukai pendaki dari Sembalun karena bisa hemat 700m ketinggian lalu turun ke Senaru. Jalur Sembalun agak panjang dan datar namun cuaca lebih panas karena melewati savana. Sedangkan Senaru lebih terjal namun sucanya lebih lembut karena berhutan rimbun.
Pendakian ke puncak terbilang lumayan, meniti di bibir kawah dan medannya berpasir yang mudah terperosok. Kendati harus menempuh perjalanan sekitar 3 hari 2 malam, ke puncaknya dengan medan yang cukup menantang namun gunung ini tetap disukai banyak pendaki karena beratnya medan terbayar dengan panorama yang cantik. Kalau ingin mengunjungi 2 obyek lagi yakni Gua Susu dan Gunung Baru Jari ( anak Gunung Rinjani dengan kawah baru di tengah danau ), perlu tambah 2 hari.
3) GUNUNG SINABUNG di Sumatera Utara
Setelah tidur panjang, gunung berketingian 2.460 mdpl ini meletus pada tahun 2010.
Letusan gunung yang berada di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara ini
justru memicu sejumlah pendaki dari luar Sumatera Utara untuk mendakinya
termasuk beberapa pendaki Jakarta. Alasannya tentu ingin melihat
perubahan yang terjadi pascaerupsi. Diperkirakan gunung berpanorama
cantik ini semakin cantik setelah meletus.
Gunung Sinabung merupakan anak gunung raksasa Toba purba yang pernah meletus dahsyat pada 70.000 tahun silam. Berdasarkan pengamatan peta citra satelit, disimpulkan gunung ini merupakan anak gunung terbesar dan aktif di kompleks Gunung Toba yang juga mewarisi kaldera terbesar di muka bumi yaitu kaldera Danau Toba.
Gunung Sinabung merupakan anak gunung raksasa Toba purba yang pernah meletus dahsyat pada 70.000 tahun silam. Berdasarkan pengamatan peta citra satelit, disimpulkan gunung ini merupakan anak gunung terbesar dan aktif di kompleks Gunung Toba yang juga mewarisi kaldera terbesar di muka bumi yaitu kaldera Danau Toba.
4) GUNUNG SEMERU di Jawa Timur
Atap Jawa berketinggian 3.676 mdpl ini juga menjadi gunung favorit pendaki Indonesia. Gunung dengan kawah di puncaknya yang berlabel Jonggring Saloko ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Taman Nasional ini terdiri dari pegunungan dan lembah seluas 50.273,3 Hektar. Ada beberapa gunung di dalam Kaldera Gunung Tengger antara lain Gunung Bromo ( 2.392m ), Batok ( 2.470m ), Kursi ( 2.581m ), Watangan ( 2.662m ) dan Gunung Widodaren ( 2.650m ). selain itu ada 4 danau ( ranu ) di kawasannya yakni Ranu Pani, Regulo, Kumbolo, dan Ranu Darungan.
5) GUNUNG MERAPI di Jawa Tengah dan Yogyakarta
Gunung berapi paling aktif di Jawa ini juga sangat popular di kalangan pendaki Jogja dan Jawa Tengah. Jalur umumnya ada dua yakni Selo dan Kaliurang. Namun yang paling sering digunakan karena paling dekat adalah Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng. Waktu tempuhnya sekitar 5 jam hingga ke puncak. Sedangkan Jalur Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabuapaten Sleman, Yogayakarta, medannya lebih terjal dan waktu tempuhnya lebih lama 6 - 7 jam hingga ke puncak.
6) GUNUNG MERBABU di Jawa Tengah
Gunung yang memiliki 7 puncak ini begitu diminati kalangan pendaki Jateng dan Jogjakarta. Panorama khasnya selain puncak 7 itu juga savana dan matahari tenggelamnya ( sunset ) yang eksotis. Lambat laut warna langit dan awannya pun berubah. Semakin mendekati mentari tenggelam, warna kuning keemasan begitu mendominasi. Sunset - nya berornamen Gunung Sindoro dan Sumbing. Sedangkan savananya cukup luas, mencakup lembah, lereng, dan punggungnya bak hamparan permadani alami raksasa bila dilihat dari kejauhan.
Ada 4 jalur pendakian yang biasa dipakai pendaki untuk mencapai puncak-puncak Merbabu, yakni jalur Wekas, Chuntel, Gentis, dan Thekelan. Namun yang paling popular jalur dari Wekas dan Thekelan.
7) GUNUNG GEDE di Jawa Barat
dari sekian gunung yang ada di Provinsi Jawa Barat, Gunung Gede masih menjadi yang terfavorit. Pendakinya bukan datang dari Jabodetabek ( Jakarta - Bogor - Depok - Tangerang dan Bekasi ), dan kota lain di Jawa Barat seperti Bandung dan Sukabumi. dan juga dari kota lain di Jawa dan luar Jawa. Bahkan pendaki mancanegara kerap mendaki gunung ini. Selain dekat dengan dua kota besar yakni Jakarta dan Bandung, serta mudah menjangkau titik awal pendakiannya, panorama di puncak gunung aktif ini pun cantik. terdapat pula ladang bunga abadi yaitu bunga edelweis yang begitu cantik.
0 komentar:
Posting Komentar